Menggali Potensi Anak yang Terpendam
Anak adalah anugrah yang selalu didambakan kehadirannya oleh setiap orang tua. Namun setelah kehadirannya dengan seiring pertumbuhan anak, mendidik anak sudah menjadi tugas orangtua yang sering dikatakan banyak orang gampang-gampang susah. Perlu diketahui bahwa setiap anak memiliki keunikan dan kecerdasan yang berbeda, Tuhan telah menciptakan itu semua agar manusia memainkan perannya masing-masing dan memiliki jalan kehidupan yang lebih berwarna. Lalu bagaimana caranya agar potensi yang terpendam anak dapat muncul? Simak 3 hal berikut ini:

Anak adalah anugrah yang selalu didambakan kehadirannya oleh setiap orang tua. Namun setelah kehadirannya dengan seiring pertumbuhan anak, mendidik anak sudah menjadi tugas orangtua yang sering dikatakan banyak orang gampang-gampang susah. Perlu diketahui bahwa setiap anak memiliki keunikan dan kecerdasan yang berbeda, Tuhan telah menciptakan itu semua agar manusia memainkan perannya masing-masing dan memiliki jalan kehidupan yang lebih berwarna. Lalu bagaimana caranya agar potensi yang terpendam anak dapat muncul? Simak 3 hal berikut ini:

Potensi Anak Berbeda-beda

Setiap anak itu unik, demikian pula bakat dan potensi yang dimilikinya. Keunikan setiap anak ini harus disadari sepenuhnya oleh orangtua, sehingga orangtua tak jatuh pada tindakan membanding-bandingkan anaknya dengan anak lain. Padahal, sudah jelas setiap anak berbeda dan unik, baik keunikan yang berasal genetika maupun lingkungan tempatnya bertumbuh sejak bayi.

Peran Orangtua

Membantu menemukan dan menumbuhkan bakat, berarti orangtua perlu berfokus pada kekuatan (strength) anak, bukan pada kelemahannnya. Menumbuhkan bakat adalah usaha untuk mengasah kekuatan anak. Orangtua bukanlah penentu masa depan anak karena masa depan tersebut hanya anak yang dapat menentukan. Tetapi orangtua berperan besar untuk membantu agar potensi-potensi yang dititipkan Tuhan kepada anak itu bisa keluar, ditemukan, dan tumbuh berkembang.

Menciptakan Lingkungan, memberikan Stimulasi

Buatlah lingkungan yang nyaman untuk tumbuh dan berkembangnya potensi anak agar tidak merasa takut mengeluarkan kemampuan dirinya. Anak juga merasa nyaman untuk berproses dengan hal-hal yang menjadi minatnya, yang terkadang masih berubah-ubah.