Setelah
makan dan kenyang, tubuh perlu waktu untuk mencerna semuanya. Tapi
kalau kita langsung tidur begitu selesai sahur, wah lemak bisa tertimbun
dalam perut dan tak langsung dapat dicerna dengan baik. Akibatnya,
perut jadi buncit dan besar kemungkinan berat badan pun akan naik.
Hati-hati. Makanan yang baru masuk ke perut bisa berbalik, tadinya di
lambung kemudian malah menuju kerongkongan. Ini namanya refluks. Kalau
ini terjadi, kerongkonganmu akan terasa panas seperti terbakar. Tak
hanya itu, mulut pun jadi terasa pahit. Pastinya tak nyaman sekali kan
kalau habis makan sahur, kita langsung mengalami hal ini.
Saat
kita tidur, sistem pencernaan akan bekerja lebih keras untuk mencerna
makanan. Kalau habis makan sahur langsung tidur, kita akan rentan kena
sakit maag akibat dari meningkatnya kadar asam lambung. Naiknya zat asam
inilah yang bisa menimbulkan sensasi panas di area dada.
Wah, risiko yang satu ini memang menyeramkan, ya. Ternyata ada penelitian yang menyebutkan bahwa seseorang yang jeda antara tidur dan makannya lebih lama, risikonya terkena gangguan stroke rendah. Dengan kata lain, kalau kita langsung tidur setelah makan (tak memberi waktu jeda yang cukup), maka risiko terkena stroke akan meningkat.
Malam sebelumnya tidur lebih awal, lalu saat bangun untuk sahur, tubuh sudah bugar. Sehingga saat selesai makan sahur, tak merasa mengantuk lagi karena kebutuhan tubuh untuk istirahat sudah terpenuhi sebelumnya.
Lakukan aktivitas dulu sebelum tidur lagi. Bisa dengan menunaikan shalat Subuh dulu, lalu berzikir, dan membaca Al Quran. Beri waktu tubuh untuk mencerna makanan yang baru kita konsumsi saat sahur. Baru setelah itu bisa tidur lagi.
Godaan untuk tidur lagi setelah sahur memang sangat berat apalagi jika kita punya kewajiban untuk bekerja atau melakukan aktivitas langsung di pagi hari. Niatkan puasa untuk ibadah dan jaga pola hidup dan pola makan dengan seimbang. Maka, bukan hal mustahil bulan suci ini akan memberi banyak berkah.
Semoga info ini bermanfaat! Dan selamat menunaikan ibadah puasa.
sumber